Ekspansi Indonesia, Pemilik WeChat Gandeng TelkomSigma?
Jakarta - Tencent, raksasa teknologi asal China pemilik layanan WeChat, dikabarkan menggandeng TelkomSigma untuk memperkuat layanannya di pasar bisnis Indonesia.
Sumber detikINET yang mengetahui rencana strategis itu mengungkapkan TelkomSigma bisa mendapatkan kepercayaan dari Tencent tak bisa dilepaskan dari peran Huawei yang selama ini menjadi reseller dari data center milik anak usaha Telkom itu.
“TelkomSigma dan Huawei sudah tandatangan untuk penggunaan data center bagi Tencent. Kalau tidak salah penandatanganan kerjasama dilakukan awal November 2014,” ungkapnya, Kamis (13/11/2014)
Masih dari sumber tersebut, data center TelkomSigma juga dipercaya penyedia konten asal Tiongkok, Boyya, melalui perwakilannya di Indonesia yaitu PT Trans Data Global.
"Kalau tidak salah tandatangan kerjasamanya minggu lalu juga," paparnya lebih lanjut. Ketika dikonfirmasi, manajemen TelkomSigma masih belum memberikan jawaban kabar ini.
Seperti diketahui, TelkomSigma pada Maret 2014 memang mengumumkan kerjasama pemasaran dengan Huawei guna membidik korporasi dari Tiongkok menggunakan data centernya.
Di tahun 2014, anak usaha Telkom ini akan membangun tiga data center baru yaitu, Balikpapan seluas 40.000 meter persegi, Bekasi 30.000 meter persegi, dan Batam 1.000 meter persegi. Data center di Balikpapan berspesifikasi tier 3, Cikarang, Bekasi tier 4 dan Batam tier 3.
Kapasitas bangunan data center TelkomSigma saat ini hampir 60.000 meter persegi dan di 2015 akan mencapai 100 ribu meter persegi. Hingga kuartal ketiga 2014 TelkomSigma sudah merealisasikan 70% dari target pendapatan Rp 2 triliun di akhir tahun ini.
Tencent sendiri belum lama ini telah mengumumkan kinerjanya untuk kuartal ketiga 2014 dengan mendapatkan keuntungan USD 924 juta atau naik46% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sementara pendapatan dari penyedia layanan WeChat ini naik 28% menjadi USD 3,2 miliar di kuartal ketiga 2014. WeChat per bulan diperkirakan digunakan 468 juta pengguna aktif.
Tencent memang tengah menggeber pengguna WeChat di pasar India dan Indonesia mesipun ada tantangan dari pesaing seperti WhatsApp.
Sumber ; detik.com