KOMPAS.com - Nama Pakar IT Onno W. Purbo belakangan banyak disebut sebagai calon kuat untuk posisi menteri Komunikasi dan Informatika di kabinet pemerintahan berikutnya, pimpinan presiden terpilih Joko Widodo.
Terlepas dari siapapun yang nantinya terpilih, Onno ternyata memiliki pandangan nasionalis mengenai tugas dan tantangan yang bakal dihadapi oleh pemangku jabatan menteri Kominfo.
"Visi saya sederhana saja, yaitu ingin melihat bangsa ini bisa hidup dari otaknya. Istilahnya membuat knowledge-based society, masyarakat berbasis ilmu pengetahuan," kata Onno saat ditemui usai acara peresmian Onno W. Center di Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Untuk mencapai tujuan itu, Onno menekankan pentingnya mendukung industri teknologi dalam negeri agar jangan sampai kalah dari produk asing seperti yang selama ini terjadi.
Dia mencontohkan ranah gadget smartphone yang didominasi merek-merek luar negeri dan diproduksi di luar negeri pula. "Kita harus bisa membawa pabriknya ke sini, tapi tidak bisa begitu saja karena keberadaan pabrik harus ditunjang SDM yang memadai," ujar Onno, seraya menambahkan bahwa hal yang sama juga harus berlaku untuk server layanan internet yang kebanyakan berada di luar Indonesia.
Onno juga menyoroti masalah pemerataan akses internet di Tanah Air. "Jangan sampai internet itu cuma bisa diakses di kota-kota besar saja, desa-desa dan daerah semuanya juga harus bisa mengakses," imbuh dia.
Onno mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dilalui untuk merealisasikan pandangan-pandangannya itu. Misalnya saja soal pemerataan internet, kendala utamanya adalah biaya dan keterbatasan SDM yang menguasai aneka persoalan teknis terkait akses jaringan global itu. "PR-nya itu sebenarnya sederhana, tapi susah."
Tukang oprek
Hari Kamis itu Onno beserta sejumlah tokoh lain meresmikan kehadiran Onno Center, sebuah pusat kegiatan pengembangan riset dan teknologi serta penulisan, terutama soal internet, dengan Onno sebagai tokoh sentralnya.
Onno Center bertujuan memperluas kegiatan riset dan penulisan yang selama ini dilakukan oleh Onno sehingga melibatkan lebih banyak pihak. "Jadi, seperti yang selama ini dilakukan saja, tapi lebih masif… Saya ini kan tukang oprek, saya harap ada regenerasi, ada orang-orang lain yang juga melakukan RnD (research and development)," kata Onno.
Bidang-bidang yang diprioritaskan Onno Center mencakup pengembangan internet desa, percepatan implementasi internet sekolah, pengembangan sistem operasi open-source, openBTS, dan pengembangan server video streaming.
Onno Center sudah menyiapkan agenda kegiatan untuk beberapa waktu ke depan, di antaranya presentasi dalam acara Taiwan-Indonesia ICT Roadshow, 2 September mendatang, IT Camp di Cibubur pada 13-14 September, dan workshop soal Implementasi IP6 dan Enum pada 16 Oktober.
Sebagai badan berbentuk yayasan, Onno Center mengandalkan dana operasional dari donasi. "Tapi, berbeda dengan LSM lain yang lebih mengarah ke advokasi, kami tidak menuntut hak, melainkan lebih ke soal penyebaran edukasi," tandas Onno.